Kamis, 10 Januari 2013

Waspadai modus terselubung Agency SPG/Model (part.2)

Artikel ini dimuat juga di www.pakarspg.com

Berprofesi sebagai SPG/Usher tidak selalu menyenangkan seperti yang terlihat. Senyum manis, sikap yang ramah dan anggun adalah sebuah tuntutan pekerjaan sebagai seorang SPG/Usher. Menarik perhatian konsumen adalah tugas utama mereka. Namun, hal ini seringkali disalah-artikan oleh konsumen atau bahkan oleh klien dari brand yang bersangkutan.

Pada artikel sebelumnya pernah kita bahas tentang beberapa modus Agency/Management nakal yang menipu dan memperalat talentnya untuk kepentingan pribadi seperti fee talent yang ditahan, job desk yang tidak sesuai dan lainnya.

Kali ini saya akan bahas tentang beberapa modus lain yang sering terjadi antara talent dan Klien, tentunya ada hubungannya juga dengan pihak agency. Secara langsung maupun tidak, hal-hal ini kerap terjadi.

Beberapa klien nakal sering meminta kepada pihak agency untuk menyelipkan beberapa talent dengan kriteria 'lebih'. Seperti apa sih 'lebih'-nya itu? Yuk kita cermati 2 poin dibawah ini.

1. Untuk beberapa brand ada kriteria khusus yang secara teknis memang diharuskan. Misalkan untuk brand minuman beralkohol dan otomotif yang biasanya mengharuskan talent untuk memakai kostum seksi. Atau ada juga brand seperti kondom dan produk dewasa lainnya yang mengharuskan agency mendapatkan talent berwajah 'dewasa'. Sexy, naughty, bitchy. Yah minimal talent yang mampu berekspresi seperti itulah.

Untuk contoh yang ini masih bisa dikatakan wajar karena tugasnya masih sebagai alat promosi sebuah brand.

2. Adapula klien yang memperkerjakan SPG/Usher yang hanya untuk memeriahkan sebuah acara. Misalkan untuk acara jamuan makan malam setelah acara meeting/konfrensi sebuah perusahaan. Talent tidak ditugaskan untuk menjual/mempromosikan brand melainkan untuk menemani peserta rapat saat makan siang/malam saja.

Nah, untuk jenis yang seperti ini biasanya klien memiliki ekspektasi lebih dari hanya sekedar ditemani makan malam saja. Yah, logikanya setelah seharian menguras pikiran dalam sebuah rapat, mereka tentunya butuh refreshment kan?

Dari kedua contoh kasus tadi bisa kita lihat perbedaannya kan? Memang resiko menemui 'klien nakal' tak mengenal tempat dan kondisi, tapi paling tidak untuk kamu yang tak mau mengambil resiko terlalu besar sebaiknya perhatikan hal-hal seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar