Kamis, 10 Januari 2013

Kekerasan dalam hubungan (Dating Violence)?

Artikel ini juga dimuat di www.chirpstory.com

Sadar atau nggak, mungkin beberapa dari kita pernah ada yang mengalami kekerasan saat sedang menjalani suatu hubungan.

Kekerasan nggak selalu berarti melakukan kontak fisik secara verbal (memukul, menampar dan sebagainya)

Namun tindakan non verbal spt memaki dengan kata-kata kasar pun dapat dikategorikan sebagai sebuah kekerasan.

Adanya perilaku untuk “menguasai pasangan” dalam berpacaran merupakan salah satu penyebab tindak kekerasan dalam pacaran.

Kekerasan dalam pacaran bisa di bagi kedalam 5 kelompok, yaitu: Kekerasan Fisik, Psikologis, Ekonomis, Seksual dan Stalking.

1. Kekerasan Fisik, seperti memukul, menampar, menendang, mendorong, mencengkram keras tubuh pasangan, dan lainnya.

2. Kekerasan psikologis, seperti mengancam, memanggil dengan sebutan buruk, mempermalukan, menjelek-jelekkan, dan lainnya.

3. Kekerasan ekonomis, seperti meminta pacarnya untuk selalu membayar makanan, pakaian, dan kebutuhan pasangannya.

4. Kekerasan Seksual, memaksa pasangannya untuk melakukan perilaku seksual tertentu padahal pasangannya tidak bersedia.

5. Stalking, seperti mengikuti, membuntuti, dan aktivitas lain yg mengganggu privasi dan membatasi keseharian pasangannya.

Kekerasan dalam pacaran sering disebabkan oleh gagasan-gagasan yang muncul dari "dunia seakan-akan milik berdua"

Munculnya aturan tidak tertulis "harus menurut dengan pasangannya", melarang pasangannya untuk berteman dengan yang lain.

Kekerasan dalam pacaran atau dating violence merupakan bagian dari bentuk kekerasan terhadap perempuan yang berbasis gender.

Namun tak berarti juga tidak ada perempuan yang melakukan kekerasan terhadap prianya.

Tadi sudah dijelasin mengenai bentuk-bentuk kekerasan, sekarang kita bahas tentang Fakta dan Mitos yg melatarbelakanginya.

Mitos: Cemburu yang berlebihan adalah bentuk perhatian dia pada kita, sebagai tanda bahwa dia sangat mencintai kita.

Fakta: Itu bukan bukti cinta, tetapi upaya mengontrol kita agar patuh, tunduk, takut dan selalu menuruti kemauan pasangan.

Mitos: Kekerasan terjadi karena si korban memancing pelaku untuk melakukan kekerasan tersebut.

Fakta: Pelaku akan tetap melakukan kekerasan meski korban tidak melakukan apa pun. Dengan menyalahkan korban dan lainnya.

Pelaku akan berupaya membela diri dan melemparkan kesalahannyam dan membuat seolah-olah kekerasan itu adalah "Akibat".

Mitos: Pasangan berhak melakukan apa saja karena kita sudah menjadi miliknya.

Fakta: Tak seorang pun berhak atas diri kita selain kita sendiri. Pacar/suami pun tak berhak memperlakukan kita seenaknya.

Mitos: Setelah melakukan kekerasan pada kita, si dia akan semakin mesra.

Fakta: Ini salah satu pandangan menyesatkan. Yang ada, bakal lebih banyak kekerasan yang dialami dibandingkan mesranya.

2 komentar:

  1. Cari dana tambahan tanpa harus pusing
    Agen Slot Deposit Pulsa Masterbet188 solusinya

    bingung cari agen bisa Depo/Wd pakai OVO sini yukkk mampir
    Bisa lhooo di MASTERBET188
    Pakai rek DANA juga bisa lho ��

    �� Depo pulsa �� 10.000
    �� Depo Tf �� 25.000
    �� Withdraw �� 50.000

    Info lebih lanjut hubungi ��

    Hubungi Kami :
    �� Whatsapp: +6281397628286
    �� Line : Masterbet188
    �� Link 1 : www. masterbets188 .site

    BalasHapus
  2. Cari dana tambahan tanpa harus pusing
    Agen Slot Deposit Pulsa Masterbet188 solusinya

    bingung cari agen bisa Depo/Wd pakai OVO sini yukkk mampir
    Bisa lhooo di MASTERBET188
    Pakai rek DANA juga bisa lho 🙂

    🎲 Depo pulsa 👉 10.000
    🎲 Depo Tf 👉 25.000
    🎲 Withdraw 👉 50.000

    Info lebih lanjut hubungi 👇

    Hubungi Kami :
    📲 Whatsapp: +6281397628286
    📲 Line : Masterbet188
    🌏 Link 1 : www. masterbets188 .site

    BalasHapus