Senin, 09 Juli 2012

Puisi - Cerita Terakhir

Cerita Terakhir


Bagai senja yang teringat pada ciuman pertamanya dengan sang fajar
Mesra. Tak mampu sang waktu menghapus kehangatannya.

Bagai bulan yang terbuai pada pelukan langit malam
Setia. Tak mampu sang surya mengusik kebahagiaannya.

Bagai pantai yang terpesona pada simfoni desiran ombak
Syahdu. Tak mampu sang angin menyusupi melodinya.

Seperti itulah inginku, doaku.
Bercinta bagai dua tubuh, satu hati.
Tercipta untuk selalu bercerita, berdua.

Bukan untuk menjadi cerita legenda termasyur sepanjang jaman.
Bukan untuk menjadi dongeng romantis pengatar tidur.
Bukan untuk menjadi drama melodi yang biasa dinyanyikan orang.

Padamu hati ini kukaramkan, jauh di palung terdalam
Bersandarlah pada dermagaku, turunkanlah jangkarmu
Berhenti meragu dan terbanglah bersamaku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar